Friday, February 13, 2009

membongkar "trik" ikan badut

Ikan punya seribu satu cara untuk mempertahankan diri. Bisa dengan memproduksi enzim tertentu- yang bagi ikan lain beracun- yang biasanya dikeluarkan saat keadaan mengancam, atau bisa juga dengan cara menyiasati lingkungan sekitar.


Clown fish misalnya, ikan yang pernah dikontrak oleh Walt Disney untuk jadi pemeran utama dalam film Finding Nemo itu, punya cara jitu dalam mempertahankan diri. Ikan ini memang tak punya sengat atau enzim yang membahayakan bagi ikan lain. Tapi jangan salah... walaupun secara fisik ikan ini kecil, dan tak punya keahlian meracik racun dalam tubuhnya, clown fish punya kelebihan mengelola lingkungan sekitarnya dalam pertahanan diri dari musuh. Pengen tahu strateginya?? Baca terus makanya...


Strateginya bertahan hidup dari musuh-musuhnya adalah dengan cara memanfaatkan berbagai jenis anemon. Anemon?? Anemon ini bukan temannya Pockemon atau Digimon film kartun Jepang itu yah... anemon ini sejenis tanaman laut yang punya racunlah...

nah, anemon yang bagi ikan lain beracun dan mematikan ini bagi clown fish dapat disiasati menjadi arena bermain dan tempat berlindung yang aman dan nyaman. Dari dan dengan anemon inilah clown fish mampu mempertahankan hidup dari para predator yang akan memangsanya. Makanya tak heran clown fish hampir pasti akan sering terlihat disekitar anemon, baik itu cuma jalan-jalan ataupu leyeh-leyeh di antara tentakel-tentakel anemon. Tanpa perlindungan anemon ikan ini mungkin gak bisa bertahan hidup.

Ingin tahu bagaimana clown fish “menyulap” anemon beracun menjadi tempat berlindung??
Sebelum itu kita kenalan dulu...yuk !?
Nama latinnya clown fish adalah Amphiprion ocellaris. Kalau di Indonesia lebih dikenal dengan nama ikan badut. Ikan badut?? Iya...! ikan badut.. !! ko bisa yah...namanya ikan badut?? Mungkin karena warna orange dan putih nya yang lucu itu kali yah?? dan karena lucu itu makanya disebut ikan badut. Tinggi (baca: panjang) maksimal ikan badut 10-15 cm dan ikan ini punya kerabat yang buanyak.. beberapa ahli mengatakan ada sekitar 26 jenis ikan badut ini, sebagian juga ada yang bilang 29.

Sekarang kita lihat bagaimana “sulap” yang dilakukan ikan badut ini. Sebenarnya, ikan badut ini tak punya alat khusus dalam melakukan sulapnya merubah anemon yang beracun itu. Ia hanya punya trik yang jenius... mau tahu?? Kita bongkar triknya...!

gambar ikan badut di sela-sela anemon

Ini rahasia ajah yah....jangan bilang siapa-siapa..
Pada tentakel-tentakel anemon sebenarnya terdapat lendir yang memiliki kandungan tertentu untuk melindungi dari sengatan tentakel yang lain apabila tentakel-tentakel anemon ini bersentuhan. Lendir ini untuk jaga-jaga agar ga terjadi pepatah “senjata makan tuan”. Nah, lendir inilah, yang tidak diketahui ikan lain, yang dimanfaatkan oleh ikan badut dari sengatan anemon yang menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian itu. Caranya yaitu dengan menggosok-gosokkan badan ikan badut dengan cepat (secepat-cepatnya) pada tentakel tadi. So...setelah seluruh badan terlumuri zat anti sengat tadi... jadi kebal deh si ikan badut.
Begitu... hebatkan!!!??

Pengen coba trik dari si ikan badut??
Saya sarankan mendingan jangan coba-coba deh. Kebal kagak nangis-nangis iyah nanti...
Baca selengkapnya...

cardinal tetra: Ikan Manja yang tak bisa sendiri


Kenalkan teman saya: Paracheirodon axelrodi! Nama kerennya disini? cardinal tetra!
Ini bukan nama merk celana atau merk kopi ya? Ini nama ikan hias asal sungai Amazon. Tepatnya di Rio Negro, di Brazil sana.

Tampangnya keren. Terlihat indah malah. Mungkin karena perawakannya juga ya?
Badannya munggil, panjangnya tak lebih dari sebatang korek api, sekitar 5 centimeter-an. Besarnya tak lebih dari jari kelingking. Mata dan mulutnya yang kecil di ujung serasi dengan tubuhnya. Makanya tak heran kalau ikan ini jadi salah satu ikan hias aquarium yang sangat populer di dunia. Malah, Cardinal tetra ini dikenal sebagai ikan paling cakep (baca : indah) dari seluruh keluarganya. Keluarga Characidae. Mungkin yang bisa nyaingin adalah sepupu terdekatnya : Neon tetra.

Nah untuk membedakan dengan sepupunya, Neon tetra, Cardinal Tetra di beberapa negara Eropa, Inggris misalnya, dikenal dengan nama Red Neon Tetra. Ini sesuai dengan warna merah yang tersapu menyeluruh di badannya di bawah warna biru. Warna Ini juga yang membedakan dengan sepupunya, yang warna merah dan birunya hanya tersapu sebagian di badannya.

Yang bikin ikan ini indah dan banyak disukai para aquarist adalah warna biru dan merah yang membentang sepanjang Linear cateralis, itu tu...garis renang yang memanjang dari perut ke ekornya. Sehingga kalau dilihat dari jarak tertentu, yang terlihat bisa hanya warna biru terang mirip nyala lampu neon saja yang bergerak-gerak hilir mudik. Cool..!

Warna terang di badannya itu? Tenang, itu bukan listrik ko. Dan ga berbahaya. Cardinal tetra ini bukan jenis ikan laut dalam yang bisa menghasilkan listrik sendiri, atau belut listrik yang bisa menyengatkan listrik sebagai cara pertahanan diri. Warna terangnya itu hanya pantulan sinar dari partikel iridescent. Diduga warna terangnya itu agar bisa terlihat oleh kelompoknya dan mengikuti gerak kelompoknya. Maklum sungai amazon kan rada butek juga warnanya. Gak percaya??

Tapi entah mungkin karena ikan impor atau entah apa, Cardinal tetra ini termasuk ikan yang manja. Ikan ini sangat sulit beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Beda suhu air atau Ph atau beda cuaca dikit ajah ikan ini biasanya langsung klepek-klepek masuk angin atau demam filek. (Bagi ikan, meriang dikit ajah sudah jadi ancaman...kalau diibaratkan penyakit pada manusia meriangnya ikan ini setara dengan stroke lah.. kan ga mungkin ikan gagal jantung apalgi paru-paru basah..ikan kan ga punya paru-paru). Makanya memelihara ikan ini butuh perhatian yang extra.
Agak berbeda dengan sepupunya, Neon tetra, yang walaupun kurang di gemari para aquarist, kemampuannya untuk beadaptasinya lebih tinggi. Ko bisa ya??

Secara naluri Cardinal tetra ini termasuk ikan yang over act. Ikan yang tak mau diam... tapi walaupun ikan ini termasuk ikan yang aktif, tapi ia juga agak pemalu kalau untuk beraktifitas di tempat terbuka. Senengannya bergerombol hilir mudik disela-sela tanaman air. Ditempat-tempat yang agak tertutup. Ini mungkin karena bawaan genetik dari tempat asalnya di sungai Amazon sana. Di sana (entah karena indahnya (baca : warnanya) atau lemahnya atau rasanya) Cardinal tetra ini termasuk mangsa empuk yang digemari para ikan predator. Jadi, walaupun ikan ini sudah dibawa ke aquarium yang aman dan gak ada ikan predatornya, kebiasaann dari nenek moyangnya untuk bergerombol dan main ditempat agak gelap tetep saja gak bisa hilang. Ah, dasar ikan....


Nah itu ikan caridinal Tetra. Tertarik memelihara?
Jika Anda berniat memelihara ikan Cardinal tetra, Saya sarankan untuk memeliharanya lebih dari delapan ekor dalam satu akuarium. Kasihan kalo melihara cuma seekor. Belum satu hari bisa-bisa mati kesepian dia. Hehehe....

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, karakter, sifat, dan cerita. Ini semata-mata bukan disengaja..


:: untuk ikan ini sengaja saya pajang disini.
Mudah-mudahan ga bau amis...hehehe::

Selanjutnya...ingin tahu cara clown fish dan fugu mempertahankan diri?
Baca selengkapnya...setelah ini
Baca selengkapnya...

Wednesday, February 4, 2009

Mengukur Panjang Ikan

Bagaimana cara mengukur panjang ikan? Eits... sebelum menjawab pertanyaan “bagaimana” tersebut, ada baiknya mengetahui pertanyaan yang lebh mendasar :
Kenapa ikan perlu diukur panjangnya?

Ikan, seperti juga makhluk hidup lain pada umumnya, memiliki salah satu ciri umum yaitu mengalami pertumbuhan. Hampir secara terus menerus sepanjang hidupnya ikan mengalami pertumbuhan. Baik pertumbuhan secara panjang (dan lebar kali ya?) dan berat.

Walaupun hampir sepanjang hidupnya ikan tumbuh, tapi ada usia dimana ikan tidak lagi mengalami pertumbuhan berat dan panjang (terutama panjang). Seperti juga manusia yang pada usia 21 sulit lagi untuk menambah tinggi badan. Begitupun pada ikan, ada usia ikan dimana tidak terjadi lagi pembelahan sel secara litosis, proses yang menyebabkan ikan bertambah berat dan panjang. Hal ini terjadi ketika energi dan protein (asam amino) yang masuk hanya digunakan oleh tubuh untuk metabolisme dasar seperti, gerak, produksi organ seksual, perawatan sel-sel rusak, (berpikir, nonton, sama membaca kalau pada manusia) dan tidak dipergunakan untuk membuat sel baru.

Nah....dari mengetahui usia maksimal ikan tumbuh tersebutlah, maka pertumbuhan menjadi salah satu aspek yang dipelajari dalam dunia perikanan dikarenakan pertumbuhan menjadi indikator bagi kesehatan individu dan populasi yang baik bagi ikan. Terutama bagi yang mau membudidayakan ikan. Mengetahui populasi ikan menjadi salahsatu faktor penting dalam menentukan jumlah ikan yang ditebar dalam satu kolam.... sehingga tidak terjadi kepadatan penduduk...begitu... :)

Sekarang baru menjawab pertanyaan bagaimana mengukur panjang ikan?
Ada beberapa metode yang digunakan dalam mengukur panjang ikan. Hal ini biasanya disesuaikan dengan jenis (species) ikan yang akan diukur tersebut. Ok...sudah mengerti?

Dibawah ini beberapa cara yang digunakan dalam mengukur panjang ikan

Panjang total (TL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga ujung ekor. (lihat gambar : bag. a)

Panjang standar (SL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga pertengan pangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan berarti sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya memanjang sampai ke sirip ekor)
(lihat gambar :bag. b)

Panjang kepala (HL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxilla) hingga bagian terbelakang operculum atau membran operculum.



Gambar Skema ikan untuk menunjukkan bagian-bagian utama ikan dan ukuran-ukuran yang digunakan dalam identifikasi.

(A) sirip punggung, (B) sirip ekor, (C) gurat sisi, (D) lubang hidung, (E) sungut, (F) sirip dada, (G) sirip perut, (H) sirip dubur, (a) panjang total, (b) panjang standar, (c) panjang kepala, (d) panjang batang ekor, (e) panjang moncong, (f) tinggi sirip punggung, (g) panjang pangkal sirip punggung, (h) diameter mata, (i) tinggi batang ekor, (j) tinggi badan, (k) panjang sirip dada, (l) panjang sirip[ perut. (Sumber: Kotelllat et al., 1993)

Ukuran tubuh ikan. Ukuran standar yang dipakai dapat dilihat pada Gambar 2.1. Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.

Dan dibawah ini metode yang digunakan untuk mengukur bagian/organ luar dari ikan.

Panjang batang ekor (LCP) diukur mulai dari jari terakhir sirip dubur hingga pertengan pangkal batang ekor.

Panjang moncong (SNL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir hingga pertengan garis vertikal yang menghubungkan bagian anterior mata.

Tinggi sirip punggung (DD) diukur mulai dari pangkal hingga ujung pada jari-jari pertama sirip punggung.

Diameter mata (ED) diukur mulai dari bagian anterior hingga posterior bola mata, diukur mengikuti garis horisontal.

Tinggi batang ekor (DCP) diukur mulai dari bagian dorsal hingga ventral pangkal ekor.
Tinggi badan diukur (BD) secara vertikal mulai dari pangkal jari-jari pertama sirip punggung hingga pangkal jari-jari pertama sirip perut.

Panjang sirip dada diukur mulai dari pangkal hingga ujung jari-jari sirip dada.

Panjang sirip perut diukur mulai dari pangkal hingga ujung sirip perut.


Gimana? Udah mengerti?
Salam,
Bambang trismawan
Baca selengkapnya...