Belum slesai ngoding "Baca Selengkapnya" tapi lagi pingin mengetes tampilan tulisan di main blog hehe...
Di tengah himpitan segala kewajiban menyelesaikan skripsi : ngitung tren produksi ikan tuna; buat grafik-grafik, buat peta fishing ground kapal longline, menekuni laporan-laporan dan artikel-artikel, bolak-balik ke kampus, maka baca baca buku ringan macam cerita pendek sungguh dapat menjadi pelipur frustasi.
Buku kumpulan cerita pendek yang selama dua minggu ini tak jauh dari jangkauan saya adalah buku Penafsir Kepedihan. Sang penulis, Jumpha Lahiri, adalah keturunan Bengali, India, namun lahir di London dan besar di Amerika sekaligus kemudian menjadi warga negara Amerika. Koleksi cerita pendeknya, Interpreter of Maladies (Penafsir kepedihan), memenangi Pulitzer kategori fiksi pada tahun 2000, setelah sebelumnya meraih penghargaan The Hemingway dan Newyorker untuk kategori buku pertama terbaik.
Di tengah himpitan segala kewajiban menyelesaikan skripsi : ngitung tren produksi ikan tuna; buat grafik-grafik, buat peta fishing ground kapal longline, menekuni laporan-laporan dan artikel-artikel, bolak-balik ke kampus, maka baca baca buku ringan macam cerita pendek sungguh dapat menjadi pelipur frustasi.
Buku kumpulan cerita pendek yang selama dua minggu ini tak jauh dari jangkauan saya adalah buku Penafsir Kepedihan. Sang penulis, Jumpha Lahiri, adalah keturunan Bengali, India, namun lahir di London dan besar di Amerika sekaligus kemudian menjadi warga negara Amerika. Koleksi cerita pendeknya, Interpreter of Maladies (Penafsir kepedihan), memenangi Pulitzer kategori fiksi pada tahun 2000, setelah sebelumnya meraih penghargaan The Hemingway dan Newyorker untuk kategori buku pertama terbaik.